Rabu, 01 Februari 2012

Perbedaan Antara Kecerdasan Spiritual dan Beragama

Posted by Junaidi 23.01, under ,,,, | 1 comment

Isu utama dalam pikiran orang-orang saat ini adalah makna. Banyak penulis mengatakan bahwa kebutuhan akan makna yang lebih besar merupakan krisis paling penting di zaman kita. Banyak orang saat ini telah mencapai tingkat kemapanan materi yang belum pernah ada sebelumnya, namun mereka masih menginginkan lebih. Banyak orang membicarakan tentang kehampaan “di sini”, sambil menunjuk ke perut mereka. “Yang lebih” yang akan mengisi kehampaan tersebut jarang berkaitan dengan agama formal. Bahkan, kebanyakan orang yang mencari pemenuhan spiritual tidak melihat hubungan antara kerinduan mereka dengan agama formal. SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi sebagian orang, SQ mungkin menemukan cara pengungkapan melalui agama formal, tetapi beragama tidak menjamin SQ tinggi. Banyak orang humanis dan ateis memiliki SQ sangat tinggi; sebaliknya, banyak orang yang aktif beragama memiliki SQ sangat rendah.

Kita dapat menggunakan SQ untuk menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama. SQ membawa kita ke jantung segala sesuatu, ke kesatuan di balik perbedaan, ke potensi di balik ekspresi nyata. SQ mampu menghubungkan kita dengan makna dan ruh esensial di belakang semua agama besar. Seseorang yang memiliki SQ tinggi mungkin menjalankan agama tertentu, namun tidak secara picik, eksklusif, fanatik, atau prasangka. Demikian pula, seseorang yang ber- SQ tinggi dapat memiliki kualitas spiritual tanpa beragama—secara literal—sama sekali.

1 komentar:

Salam kenal
blogwalking..mas
Bagus sekali tulisannya..he...
www.loktabat.com

Posting Komentar

bisnis paling gratis

Tags

Blog Archive