1. Situasi
belajar, lingkungan, isi dan tugas-tugas yang relevan, realistik, otentik, dan
menyajikan kompleksitas alami “dunia nyata”;
2. Sumber-sumber
data primer digunakan agar menjamin keotentikan dan kompleksitas dunia nyata;
3. Mengembangkan
kecakapan hidup dan bukan reproduksi pengetahuan;
4. Pengembangan
kecakapan ini berada di dalam konteks individual dan melalui negosiasi sosial,
kolaborasi, dan pengalaman;
5. Kompetensi
sebelumnya, keyakinan, dan sikap dipertimbangkan sebagai prasyarat;
6. Keterampilan
pemecahan masalah, berpikir tingkat tinggi, dan pemahaman mendalam ditekankan;
7. Mahasiswa
diberi peluang untuk belajar secara apprenticeship di mana terdapat
penambahan kompleksitas tugas, pemerolehan pengetahuan dan keterampilan;
8. Kompleksitas
pengetahuan dicerminkan oleh penekanan belajar pada keterhubungan konseptual,
dan belajar interdisipliner;
9. Belajar
kooperatif dan kolaboratif diutamakan agar dapat mengekspos mahasiswa ke dalam
pandangan-pandangan alternatif; dan
10. Pengukuran
adalah otentik dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
(Simons, 1996; Willis, 2000).
0 komentar:
Posting Komentar