Realisme adalah
aliran kesastraan yang terpenting dalam sastra naratif abat ke-19, aliran
tersebut berusaha melukiskan pengamatan dunia semata. Khususnya dalam
kurunwaktu 1830-1880, tetapi penulis jane austin yang meninggal tahun 1817 juga
di anggap sebagai penganut realisme, walaupun pada zaman itu istilah realisme
belum ada. Jan van luxemburg miekel bal & willem g weststeijn(tentang
sastra :173) mengatakan “Bila kita menyebut novel abat ke 20 sebagai realistik
karena berbicara secara realistis tentang cinta remaja dan seksualitas, maka
sebenarnya istilah tersebut tidak lagi kita gunakan untuk menyebut aliran ke
sastraan, melainkan untuk menggambarkan suatu cara penulisan”. Istilah realisme
pertama tama di gunakan dalam majalah (mercure francais du XIX siecle) pada
tahun 1826. Di situ realisme di gambarkan sebagai “peniruan bukan dari karya
seni tradisi melainkan peniruan dari aslinya yang di sajikan oleh alam” seperti
kita lihat di atas, peniruan karya seni dengan mengindahkan peraturan keragaman
secara ketat merupakan ciri khas aliran klasik. Sebaliknya ciri khas realisme
abat ke-19 adalah keinginan untuk mengambarkan secara serius masalah,
hubungan,serta kejadiian sehari-hari dan melukiskan manusia dalam semua
kedudukan sosial.
Penulis
realistik berusaha memberi informasi objektif tentang kenyataan sezaman dan
kadang kadang mengenai masa lampau. Denan sendirinya ini berupa kenyataan yang
di konstruksikan yang bergantung pada sudut pandang pengarang tentang
kenyataan, pilihan bahannya,pilihan tokohnya dan sebagainya. dunia nyata
dalamnovel realistik ingin di sajikan sebagai dunia nyata yang koheren. Disini
kita menunjuk kepada ciri khas roman abat ke 19 sebagai roman tentang konflik
antara nilai individu dan nilaikolektif. Sering kali individu ahirnya
dikalahkan oleh nilai-nilai serta kepentingan kelas menengah kolektif.
Realisme
abat ke 19 di perancismempunyai pola yang paling jelas gambarannya, penulis
yang terkenal adalah honore de balzacyang menulis seni roman La comedie humaine
(komedi manusia) memberikan gambaran yang sangat rinci mengenai dunia kelas
menengah perancis di abat 19. Dan ini menjadi penyambung lidah bagi apa yang di
sebut sebagai “realisme kerakyatan” yang memiliki tuntutan bahwa sastra harus
memiliki pengamatan maksimal dengan rekaan minimal.
0 komentar:
Posting Komentar