Senin, 16 Januari 2012

Perilaku Menghadapi Ketidakpastian

Posted by Junaidi 02.39, under ,,, | No comments

Ketidakpastian merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh pelaku ekonomi, baik itu konsumen maupun produsen. Perilaku konsumen menghadapi ketidakpastian digambarkan oleh hubungan antara pendapatan dan utilitas konsumen. Pendapatan merupakan unsur pokok yang membuat permintaan konsumen menjadi bersifat efektif. Pembelian yang dilaksanakan memungkinkan konsumen menguasai barang yang dapat dikonsumsikannya. Tindakan konsumen ini memberikan utilitas pada konsumen. Dengan demikian, ada hubungan yang khas antara pendapatan dan utilitas. Perilaku konsumen dalam ketidakpastian bisa diamati dengan menggunakan teori probabilitas. Ilmu statistik dapat membantu untuk menghitung besarnya probabilitas.


Dalam menghadapi ketidakpastian perilaku produsen mirip dengan perilaku konsumen. Hal yang membedakan antara keduanya adalah pada pay off dari perilakunya. Apabila konsumen menginginkan utilitas maka produsen menginginkan pay off dalam bentuk pendapatan (revenue).

Ketidakpastian harga

Teori ekonomi mikro mengasumsikan bahwa dalam kepastian dan dengan mengabaikan struktur pasar, tujuan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba (profit) dengan batasan tertentu. Output optimal diperoleh pada saat marjinal cost perusahaan sama dengan marjinal revenue-nya. Jika ketidakpastian terjadi, tidak ada alasan yang dapat dipercayai bahwa prinsip maksimasi dapat dipertahankan.

Dari model Sandmo dan Leland dapat diambil beberapa kesimpulan utama dari teori perusahaan yang beroperasi di bawah ketidakpastian.
1. Jika suatu perusahaan adalah “penghindar/penolak risiko” output optimalnya lebih kecil dari output nyatanya/pada kondisi kepastian (certainty output).
2. Jika suatu perusahaan memperlihatkan penurunan penghindaran risiko absolut, output optimalnya bervariasi berbanding terbalik dengan biaya tetapnya.
3. Jika suatu perusahaan kompetitif memperlihatkan penurunan penghindaran risiko absolut, hal tersebut mempunyai suatu kurva penawaran miring ke atas.
4. Jika suatu perusahaan adalah penghindar/penolak risiko, suatu ekulibrium akan terjadi, bahkan dalam biaya marjinal yang konstan atau menurun.
5. Jika suatu perusahaan adalah penghindar/penolak risiko, ekuilibrium memerlukan adanya profit yang positif.
6. Jika suatu perusahaan memperlihatkan penurunan penghindaran risiko absolut, output optimalnya bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat risiko yang dirasakannya;
7. Jika suatu perusahaan memperlihatkan penurunan penghindaran risiko absolut, output optimalnya bervariasi berbanding terbalik dengan biaya variabelnya.
8. Dalam ketidakpastian perusahaan yang kompetitif akan memproduksi output yang lebih tinggi daripada perusahaan non- kompetitif, yang dijual pada tingkat harga yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar

bisnis paling gratis

Tags

Blog Archive